Kamis, 19 Februari 2015

Doa Kepergian

Doa Kepergian

November 21, 2010 at 10:31pm
Terimakasih teman teman,atas doa'nya

1 minggu yang melelahkan diantara hentakan badai dan gelobang setinggi 5 - 7 meter menyusuri tepian pantai barat Indonesia dipenghujung bulan Oktober ketika  berita itu pertama kuterima melalui SMS di BMKG malam 25 Oct 2010, satu bulan sebelumnya kusiapkan rencana simulasi gempa dan tsunami Kota Padang setelah surat dilayangkan walikota ke kantor untuk membantu proses penyusunan rencana Protap Simulasi Kota Padang. Peta panduan bencana Tsunami tercetak 35.000 lembar tersebar disemua wilayah dan masih banyak permintaan dari masyarakat. Malam 25 Oktober 2010, pukul  22.45 gempa 7.2 SR mengguncang Pagai Selatan masyarakat kota padang lari berhamburan tak tentu arah walau kampanye kesiapsiagaan sudah kami buat di stasiun TV dan diputar 8 kali per hari, Billboard tentang kesiapsiagaan yang terpajang di sudut sudut jalan utama ' Benarkan semua akan segera terjadi gempa besar yang diramalkan 200 tahun itu "  Semua termenung dalam kekhawatiran, lewat jaringan RAPI berita itu kusebarkan dan disambut oleh rekan rekan di frekuensi semua siaga.  Sempat menenangkan masyarakat dan menemani mengungsi di Mushola sambil menjelaskan bagaimana gempa dan tsunami bisa terjadi kemudian langkah langkah apa yang harus dilakukan....agar mereka juga yakin bahawa saat ini padang aman, bisa kembali kerumah masing masing. Memberikan laporan kondisi kepada Eryn Charter Head Quarter Mercy Corps Padang to reporting condition and situation. Malam itu terus menerus gempa dirasakan dengan kekuatan yang berbeda beda dan telpon berdering setiap saat menanyakan kondisi dan potensi yang mungkin terjadi. lewat pukul 04.00 dini hari baru bisa sedikit terlelap.

26 Oktober 2010 Persiapan acara Simulasi gempa dan Tsunami Kota Padang hampir semua staff masuk kantor dan bercerita bagaimana saat kejadian gempa tadi malam, panik, gelisah  tak tentu arah...team terbagi menjadi 2 kelompok untuk bergabung dengan team lainnya dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Padang, SAR, PMI, DInsos, Pemadam,PMI dll  titik satarting pertama Gor Agus salim, startimng ke dua AKBP melting point adalah SMU 1 Padang gedung baru yang mendapat bantuan dari LSM Budha Tzu Chi gedung sekolah 4 lantai dilengkapi Helipad dan juga vertikal evakuasi dengan daya tampung 10.000 orang.

massa bergerak setelah mendapat aba aba sirine yang meraung raung 20 - 45 menit waktu yang tersedia untuk segera meninggalkan bibir pantai jika tsunami mungkin terjadi, jalan mulai sibuk anak anak sekolah, SD, SMP dan SMU berlarian jalan di blopkir oleh Dishub, Polisi diarahkan menuju titik evakuasi. Komando diambil alih dengan lari lari kecil kuikuti langkah mereka menuju titik evakuasi yang disepakai 10 menit....berlalu dan semua berkumpul diatas atap  berlantai 3.


Komando diambil alih gempa 8,2 SR berpotensi tsunami semua mengungsi ke atas korban berjatuhan dan segera mendapatkan perawatan team Medis……semua berdoa…semua terdiam terpaku.

Satu persatu korban berjatuhan dan jumlahnya semakin bertambah 3 hari loss kontak informasi dengan staff di mentawai kekhawatiran itu selalu membayangi sanggupkah mereka bertahan dan akan selamat hingga detik kali ini.

3 tahun menjelajahi mentawai berbagi pengalaman tentang apa bencana,gempa tsunami menyusuri sungai dan tebing tebing batu, menerjang ombak yang datang silih berganti mengajarkan pada mereka arti tentang hidup dan kesiapsiagaan.
Hingga saat berlalu kami harus pergi dengan sebuah pertanyaan besar di dalam hati “ kapan semua itu akan terjadi “
Benarkah yang sudah kuajarkan, selamatkah mereka disaat semua itu mungkin nanti akan terjadi kekhawatiran dan kegalauanku itu terjawab kini….
Aku tak kehilangan dirimu adikku, aku tak kehilangan dirimu saudaraku, aku tak kehilangan kalian keluargaku…walau rumah dan harta benda musnah namun jiwa kalian masih bisa bertahan bahkan menyelamatkan banyak dusun lainnya yang telah kalian bantu dengan berbagi pengalaman tentang bagaimana harus berbuat sebelum, saat dan sesudah bencana itu terjadi….amien ya rabbal alamien ya Alloh…

Namun kesedihan itu tak juga berakhir masih banyak daerah yang belum sempat kami dampingi walau seharusnya pada awal tahun 2010 semua bisa dilakukan MOU yang ditulis tak lagi berharga kali ini, rencana yang kami buat tak lagi menyelamatkan kalian saat ini semoga menjadi pelajaran berharga bagi sulitnya sebuah birokrasi.

Ayah kudoakan semoga menjadi lapang perjalanan panjangmu, menuju mimpi dan harapan yang selalu kau ceritakan pada kami anakkmu yang telah menjadi bagian hidup dari mereka yang tertimpa bencana, menjadi teman dan keluarga mereka yang terperi, tempat mengadu dan berbagi kurelakan tidur panjangmu tanpa kehadiranku.

Kamis 4 Oktober 2010
Pagi langit nampak semakin gelap hujan tak juga berhenti dari tadi malam, angin yang berhembus keras tak menyurutkan langkahku menuju POSKO Penanggulangan Bencana, menyusun meeting koordinasi dengan rekan rekan dari NGO, UN dan BNPB untuk langkah yang lebih baik kedepannya mengingat kesulitan transportasi dan distribusi bantuan menuju lokasi bencana. Relawan mulai gelisah cuaca yang tak segera membaik 3 kapal dengan berat 150 ton meluncur bergantian hanya satu yang bisa melewati badai, diatasnya para marinir tersenyum getir melihat ketinggian ombak, 2 staff Mercy Corps ikut serta dalam operasi distribusi Icha dan Wahyudi setelah pengalaman pertama distribusi di dusun Sabeu gungung tgl 30 Oktober 2010 yang luluh lantak dihantam tsunami 10 menit waktu yang ada sebelum gelombang itu datang menghancurkan perkampungan kisah sedih dan pilu tak lagi bisa dilantunkan dalam kata kata.
Lepas siang ketika pulang Long Boat sampan kayu berukuran panjang 8 meter lebar 90 meter melaju diantara derasnya gelombang laut setinggi pohon kelapa dan pekatnya hujan yang deras mengguyur Icha, wahyudi, giman, Iyan adalah orang orang yang belum pernah merasakan bagaimana gelombang itu datang bertubi tubi. Semua membisu ….pulau di depan mulai samar samar dan kemudian hilang tertutup kabut tebal dan derasnya hujan membentuk awan tipis …dipermukaan gelombang.

Sempat berseloroh “ Icha kalau kameramu water proof kamu bisa mendapatkan moment yang tidak akan kamu lupakan sepanjang hidupmu dan terdokumentasi secara nyata bukan hanya di dalam hati dan kenangan memorimu…Pandangan mata itu membeku antara kepasrahan dan harapan agar segera dapat keluar dari situasi itu…terlihat speed mayang mesin 600 PK melaju dengan kencang melewati kami menghindari badai yang telah mengepung kami.

2 jam dalam kepungan gelombang air mulai masuk kedalam sampan berkali kali oleng kekiri dan kanan, dengan cepat kuambil gayung dan segera menguras air yang mulai memenuhi isi dalam sampan….

Haruskah mereka merasakan yang sering kami rasakan …Tuhan semoga tak terjadi apa apa kali ini…

 Pukul 09.30 diantara jalanan berair dan becek Pasi Teritorial KODIM menjabat erat “ Semangat teman ….” Kita sama sama berjuang …” baik tak ada waktu yang akan kusia siakan kalin ini “.
09.45 langit semakin menghitam ombak bergejolak KRI Teluk Cirebon merapat kedermaga semua diam membisu kedalam tenda peleton dan barak, Di Posko masih sibuk menyiapkan data korban dan kerusakan termasuk bantuan masuk dan keluar kemana saja harus didistribusikan. Koneksi internet dari TSF (Telecome San Frontiere) masih belum juga memenuhi harapan rekan rekan untuk segera mengirim laporan….
10.00 telpon berdering dari Hapea “ Mas ada masyarakat yang butuh tenda peleton untuk Posko di pengungsian Taikako “ mereka sudah menunggu kalau diijinkan barangnya mau dibawa …”
“ Bawa saja kebetulan masih ada satu tenda peleton “ nanti minta surat tanda terimanya dan juga foto dokumentasi ..”
Semoga bisa membantu disaat hujan mereka tentu sangat memerlukan segera…

11.30 …Pak Endang BNPB Jakarta meminta briefing dengan teman teman tentang Cluster (kelompok kerja) siapa melakukan apa untuk tahap emergency dan recovery:
Mercy Corps berecana Focus di bidang Livelihood (pemuliohan ekonomi) Agriculture, Livestock, fisheries ,forestry, farmer, fish pond etc kemudian juga di WASH (Water Sanitation and Health), Pendidikan UNICEF dan Save The Children, Perumahan PU dan PMI, Kesehatan Dinkes dan WHO, Koordinasi UN OCHA, Emergency Basarnas, Logistik Bulog dan IOM, Pangan WFP ….

12.00 masih ingat makan tak seperti biasanya makan sampaui larut larut makan pagi, makan siang, makan malam digabungkan …sadar bahwa itu kebiasaan buruk….

13.00 telpon bordering dengan suara terbata bata terdengar berita itu ….”Mas ayah sudah berpulang….sabar ya tadi informasinya jam 10.00, namun tidak bisa dihubungi baru masuk sekarang telponnya “….

Sesaat kemudian terhenyak bagaimana untuk bisa segera mencapai jawa…hujan badai tak juga berhenti…” ya Alloh kuatkan hambamu kali ini “…
Segera telpon ke jawa …bagaimana kondisi Ibu…
“ Ibu sudah merelakan kepergian ayah, mas…tadi sekitar jam 10.00 dan hari ini langsung dimakamkan “ sabar ya kami sudah berkumpul semua tetangga tentangga juga ayah sudah dibaringkan diruang tengah….minta tolong dikabari keluarga yang lainnya “. Deny adik bungsuku masih dengan nada tegar mencoba mengisahkan kejadian tersebut….

Baik mas segera telpon yang lain, namun tidak bisa berharap banyak untuk segera kembali cuaca tidak memungkinkan dan juga transportasi tidak ada…mas coba mencari segala akses untuk segera pulang…

13.30 ijin kepada Kepala BPBD untuk tidak ikut rapat sekaligus pemberitahuan kabar belasungkawa, teman teman mohon maaf tidak bisa hadir dan membantu mungkin saya akan segera pulang ke jawa berkenaan dengan berpulangnya Ayahanda hari ini…
Turut berbelasungkawa teman…semoga pengorbananmu tidak pernah sia sia….(ucapan simpati dari rekan rekan seperjuangan)….dari PMI menawarkan Helikopter sampai dengan Muko muko..(jangan heli itu lebih dibutuhkan disini daripada untuk mengantar aku pulang)…
Coba menghubungi Nahkoda Kapal Labobar kapal PELNI yang mengantar bantuan dari Jakarta sudah 1 minggu bersandar di mentawai bongkar bantuan dan mengangkut relawan…mala mini berangkat kembali menuju Jakarta…lego jangkar ditengah selat….
Jam 16.30 ijin ADPEL (adminstratur pelabuhan) harus membuat surat persetujuan dan sepengetahuan camat untuk naik kapal dan kembali ke Jakarta…printer rusak…surat salah ketik ..Ya Alloh  berikan aku kesabaran dan ketenangan saat ini…
17.00 surat ditandatangani…
Selamat tinggal Sikakap, sampai nanti Pagai aku harus pergi kali ini…..
Mencari boat kayu transfer menuju kapal Labobar 3 kali bolak balik dariPelabuhan TPI, Hotel Lestari hingga pada akhirnya kembali ke pelabuhan depan Kecamatan…sewa boat menuju Kapal Labobar

Tangga diturunkan dari Kapal…naik tingkat demi tingkat menuju Palka…selamat datang crew ABK Kapal menyambut dengan Ramah…
Masih sempat membuat laporan kegiatan yang dilakukan….sebelum pergi..
Laporan distribusi bantuan
Lapran resources tokoh kunci yang harus dihubungi
Pembicaraan perekrutran Volunteer READY dan YCM
Strategy distribusi bantuan
Sewa rumah untuk kantor
Planing Program kedepan
Sewa Sepda motor
Menunggu barang bantuan kiriman dari padang
Meninmggalkan peralatan standart Security untuk teman teman…

Labobar…Dek 5 di barak kasur berjajar…
Ibu Doter Tatik menyambuat …” Mas apa kabar mau pulang “
Iyan pegawai BPBD Kota Padang wah mas ketemu kita jangan bilang sama Bapak ya saya kabur kementawai karena sudah gak sabar ingin membantu mereka….
Niko PMI Cabang Jakarta Raya …met kenal mas beruntung saya bisa sampai mentawai dan ikut membantu masyarakat…
KONICHI wartawan dari Jepang …Arigato wawan san kita ketemu lagi saya ingin banyak dengar ceritamu tentang mentawai dan bagaimana kamu menyiapkan masyarakat untuk menghindari bencana…terimakasih atas foto foto dan film yang kamu bagikan, saya sangat beruntung bisa ketemu dengan kamu nanti satu tahun lagi aku akan datang kembali dan meminta bantuanmu…

Labobar kapal wilayah INDONESIA timur yang datang ke mentawai membawa bantuan dan relawan…akhirnya kembali ….jam 17.00 naik ke kapal jam 01.00 dini hari meluncur menuju tanjung priok….
12.00 daratan Bengkulu sudah terlihat deretan gunung dan bukit bukit disisi sebelah kiri….

5 November 2010
02.00 dini hari Kapal segera merapat 1 jam lagi dipelabuhan Tanjung Priok….tak ada mimpi yang bisa terlewati disepanjang malam, tak ada tidur lelap yang bisa kulalui kali ini…
masih sempat kontak Fk KBPA yang tertahan di Lantamil KRI menuju SIkakap Mentawai belum jalan...Capung CS tidak sempat ketemu silahkan kalau sampai mentawai langsung gabung dengan Team Ready di Sipora hubungi Posko Jimmy Richard Haris di Sikakap Hubungi Paret Sirileleu atau Andri Zainul dan Jos Kamatir

03.00 mendarat dipelabuhan …say goodbye to volunteer Wanadri, Doklter MDMC Palembang, Dokter DKK Kota Padang, Metro TV dan lain lain…
Selamat tinggal sobat sampai ketemu nanti

03.20 menuju terminal tanjung priok …bis Moda Bandara Sukarno Hatta…berharap dapat tiket pagi untuk bisa segera sampai ke Semarang…
Sriwijaya tiket sudah habis hari ini..terminal 1 A
Lion Air ..tiket Sudah habis hari ini …..terminal 1 B
Batavia tiket hanya ada nanti jam 16.30 terminal 1C….ya sudah saya coba cari yang lain dulu….

Keliling…hubungi kantor…ya ampun sekarang hari libur …tak bisa berharap banyak untuk minta bantuan..
“Mas ini ada tiket jam 08.30 ke Semarang 750.000 ….mau “
“ Tidak pak terimakasih…..bukan sayang uang untuk segera ketemu dengan keluarga dan berdoa dipusara Ayah “ namun saya tak ingin calo itu mendapatkan kesempatan menelantarkan orang karena tiket telah mereka borong …demi hukum dan keadilan…

Bang saya ambil tiket yang jam 16.30 …Loket BATAVIA Bandara Sukarno Hatta…jam 07.00

Keluar dari loket…” Bang masih mau ini tiket 600 ribu lah…”
“ Maaf bang saya sudah beli tiket yang sore “….
550 ribu bang….murah ini langsung berangkat…
“ terimakasih bang saya sudah ambil tiket yang sore “ , kasihan orang lain…berikan saja kepada mereka jika abang mau..

10 jam waktu kulalui menunggu di bandara…2 majalah tempo kubaca dan kusimpan “ WHEN DISASTER STRIKES “
Kumulai lagi menulis kata demi kata…

Ayah doa kami selalu menyertai kepergianmu…

Anakmu
Wawan Budianto

November 6, 2010 Sisipan buku “ Dipuncak Gelombang “



emphatyemphaty
berbagiberbagi
Like ·  · 

BEKERJA DIANTARA KETERBATASAN UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA F KSB KOTA PADANG

            “ Gilo uda  mah, indak bagaji ba’a kok maurus bencana jo manjadi relawan. Rancak karajo se uda lai “, “ Gila abang ini, tidak digaji kok mengurus bencana saja, sama menjadi relawan, lebih baik kerja saja abang, Ungkapan ini disampaikan oleh salah seorang istri relawan Forum Kelompok Siaga Bencana Kota Padang.
            Tantangan terberat adalah keluarga dibandingkan masyarakat dan pemerintah dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana, apalagi menjadi relawan dengan niat tulus dan ikhlas untuk membantu dan menolong masyarakat.

            Rio 35 tahun telah menjalani aktifitas sebagai relawan F KSB kota padang sejak berdirinya sejak 13 Mei 2012 lalu, namun sebelumnya juga telah bergabung dengan kelompok siaga bencana di kelurahan karena 104 kelurahan di Kota Padang telah terbentuk KSB pada tahun 2010 berdasarkan surat keputusan BPBD Kota Padang.
            “ Perjalanan panjang membangun Forum KSB Kota Padang “ tutur ketua Forum KSB, Zulkifli 38 tahun. Pasca kejadian gempa 30 september 2009 menjadi titik awal terbangunnya kelompok siaga bencana, walau sebelumnya di tahun 2005 setelah kejadian gempa dan tsunami aceh banyak lembaga lembaga swadaya baik lokal maupun internasional memfasilitasi lahirnya KSB di masyarakat dan KSBS di sekolah.
            Melihat kenyataan pada gempa september 2009, panik hiruk pikuk dan juga kebingungan tidak hanya di masyarakat tetapi juga pemerintah, hotel ambacang, gama, bapeda, runtuh pasar raya terbakar korban berjatuhan, masih terdengar jerit histeris dari reruntuhan, korban terjepit dan terpanggang didepan mata kepiluan yang tak tau harus berbuat apa. Zul yang ingin membantu juga tak bisa berbuat banyak tak ada kemampuan yang dimiliki untuk menolong apalagi dia sadar tak tergabung dalam organisasi apapun yang dipercaya bisa membantu tugas pertolongan tersebut.
            Kisah lain dituturkan Daritawati,45 tahun, “ kalau ada gempa dan tsunami kami sekeluarga lari ke by pass rumah kami di daerah Kuaro Pagang, anak anak dan suami sudah saya kasih tau untuk menyelamatkan diri, tas siaga juga sudah kami siapkan.
            Ketika ditanya mengapa bergabung dengan F KSB kota padang Daritawati sedikit terhenyak. Terbayang kembali kejadian 5 tahun silam matanya jauh menerawang kesan kepiluan tergambar nyata di raut wajahnya.
            Darminawati/Foto Wawan
Seperti hari hari biasanya Daritawati berjualan kecil kecilan di dekat tempat tinggalnya di wilayah Kurao Pagang, tak ada firasat buruk ketika tiba tiba bumi bergoncang demikian kuat pada sore jam 5:17 tak dihiraukan dagangannya dan cepat bergegas kerumah.
            Teringat anak gadisnya Dani Andesta 19 tahun pamit ikut pertemuan Prudential di Hotel Ambacang, segera mencoba menghubungi dengan telpon namun tak ada jawaban, kekhawatiran semakin menjadi listrik mati tak ada informasi yang jelas banyak yang berlarian menuju by pass sambil membawa barang dan perlengkapan. Hatinya tambah gelisah sekitar jam 7 ada temannnya yang pulang dan mengabarkan bahwa hotel ambacang ambruk. “ Astagfirullah anakku “ ratap tangis dan airmata bercampur bingung dan juga gelisah kakinya lemas sekana tak bertenaga namun hatinya terus berkecambuk naluri seorang ibu untuk mencari anaknya begitu kuat.
            Segera dicarinya kendaraan menuju hotel ambacang, disepanjang jalan lalu lintas padat orang hilir mudik beberapa terlihat kecelakaan dijalan sambil terus berdoa dikuatkan hatinya. Banyak bangunan dan gedung runtuh sampai diambacang sudah banyak orang tim SAR, polisi, pemadam kebakaran PMI masih terdengar jeritan orang minta tolong menyayat dan mengiris hati. Di cobanya untuk masuk dan berteriak menyakinkan kepada semua orang bahwa anaknya ada dihotel itu, setiap orang ditanya, semua yang mirip dengan putrinya ditengok namun tak ada juga ketemu, sepanjang hotel ambacang sampai hampir habis suara dan airmatanya.
            Ada informasi bahwa anaknya telah keluar dan belanja di pasar raya dikejarnya kearah pasar raya, tambah remuk hatinya melihat pasar raya luluh lantak dan terbakar api begitu besar menyala, seperti orang gila Daritawati berteriak dan memanggil manggil anaknya tak tau lagi harus mencari kemana dan bertanya kepada siapa semua panik, semua histeris.
            Keajaiban dan kehendak yang kuasa telah menyelamatkan keluarganya, Dani Andesta berada dilantai tiga saat kejadian gempa, suara gemeretak diikuti bedebum keras mengawali kejadian gempa mendadak disore itu, semua jatuh bergelimpangan dan menyebut asma Alloh, benda benda perabot berjatuhan banyak yang luka tertimpa perabot. Dalam hati dani berdoa ya Alloh selamatkalah hambamu ini, apakah ini sudah kiamat begitu batinnya sambil berjongkok dan melindungi kepalanya, sesaat setelah gempa berhenti segera dia berlari loncat keluar karena posisi hotel sudah mulai miring, dan berikutnya setelah keluar dari hotel tersebut runtuhlah bangunan itu lantai dua melesak masuk ke dalam tanah, tak ada yang tersisa diiringi suara gemeretak dan jeritan minta tolong.
            Lepas keluar hotel semua panik dan gemetar banyak orang berteriak tsunami walau masih trauma dani berlari mengikuti arah orang berlari, pukul 01:15 dani sampai dirumah dan bertemu dengan keluarganya tak terkira airmata berlinang berucap syukur, ibu dan anak ini akhirnya puasa 6 hari untuk mewujudkan rasa syukurnya karena telah selamat, ratusan korban diketemukan di hotel ambacang tersebut.
            Dari kejadian ini Daritawati tergerak hatinya untuk masuk Kelompok Siaga Bencana KSB hingga hari ini, keluarga dan suami juga mendukung kalau ada pertemuan sampai malam suaminya datang menjemput.
            Saat ini F KSB sudah di asuransikan secara swadaya sebanyak 60 personil untuk kecalakaan kerja dan meninggal dunia selama 1 tahun dengan premi 250.000/jiwa.
            Ketika ditanya apa manfaatnya Daritawati menjelaskan bahwa rata rata yang menjadi anggota maupun pengurus F KSB kota padang ekonominya masih belum berkecukupan hanya jiwa dan semangat membantu dan kerja sosial yang tinggi untuk membantu menolong dan juga berbagi.
            Satu hal yang unik dan juga menarik mengapa tertarik bergabung dengan F KSB kemudian mengapa banyak anggotanya adalah yang rata rata ekonomi belum mapan ?
            Beberapa orang pengurus KSB mengatakan bahwa saat ini justru

            Ade/Foto Wawan

rakyat kurang mampulah yang saling memperhatikan dan berbagi, tapi yang berkecukupan lebih memikirkan diri sendiri.




            Kisah Irwan 52 tahun yang bergabung dengan F KSB pasca kejadian rumahnya terbakar pada tahun 2011 lalu, tak ada yang tersisa rumah satusatunya peninggalan orangtuanya habis menjadi arang, hanya baju yang melekat di bdannya yang tersisa dan juga keluarganya yang selamat.
            Jika diingat kembali pedih rasanya, waktu itu beberapa masyarakat mencoba menolong memadamkan api termasuk Kelompok Siaga Bencana namun tidak berhasil, rupanya kepedulian dari KSB tidak hanya sampai disitu mereka masih terus membantu gotong royong sampai akhirnya dia bisa memiliki rumah kembali. Tak terkira kebersamaan dan bantuan yang diberikan oleh KSB melalui dukungan dari berbagai pihak.
            Sejarah lahirnya Forum KSB kota Padang adalah sebuah perjalanan panjang, dari mulai dibentuknya KSB di kelurahan oleh BPBD Kota Padang didukung Oleh salah satu NGO internasional yang ada di Kota Padang pata tahun 2010, ada 104 kelurahan di seluruh kota padang, namun pada saat itu baru 54 kelurahan yang mendapatkan pelatihan dasar setelah pembentukannya.
            Waktu itu pelatihan dilakukan di SMK 6 Padang dengan materi Manajemen dan Skill, untuk Manajemen mulai dari membuat peta risiko, peta ancaman, peta evakuasi, sampai dengan SOP tanggap darurat, manajemen logistik dan pengungsian. Sementara itu untuk Skill dari mulai Pertolongan Pertama Gawat Darurat, Pemadam Kebakaran, Komunikasi Lapangan dan ada beberapa lagi.
            Pelatihan inipun sebagai pematerinya dibantu NGO dan juga temen temen dari LSM lokal dan SKPD terkait selama 1 minggu lebih karena jumlahnya banyak, bekal itulah yang menjadikan awal pemikiran untuk membentuk F KSB.
            Tiga bulan setelah pelatihan pada tanggal 28 September 2010 berbarengan dengan paparan kegiatan dari NGO dikumpulkanlah KSB, relawan PMI, Sibad, Tagana untuk sama sama memikirkan  wadah bagi organisasi kedepannya, saat itu dipilih koordinator yaitu Bruno Marcel dari KSB GATES, masing masing juga ada koordinator per wilayah untuk memikirkan AD/ART Forum saat itu dihadiri semua perwakilan dari 11 Kecamatan,  Diadakan dua kali pertemuan lanjutan tapi masih belum ada kemajuan.
            Akhirnya setelah pertemuan di Kampung Baru Kecamatan Lubek baru diputuskan pembentukan Forum KSB sekaligus pemilihan Ketua. Acara dilaksanakan di kantor lurah dan dihadiri perwakilan dari 40 KSB kelurahan dan 9 Kecamatan karena  perwakilan Kec Bungus Ijin tidak bisa hadir demikian juga dengan Kec Naggalo Koto Tengah.
            Kandidat ada 3 orang yaitu Surdinata, Zulkifli dan Zulkirman Deli dengan hasil suara pada saat pemilihan 2 suara diberikan kepada  Surdinata, 1 suara untuk Zulkirman Deli dan 6 suara untuk Zulkifli.
            Keputusan ini di sahkan dengan SK No 26 Tahun 2012 oleh BPBD dan Walikota  dengan masa bakti 3 tahun, kendala belum juga berakhir pasca dibentuk organisasi tak banyak yang aktif  hanya sekiotar 10 personil yang benar benar aktif, namun semangat untuk berbuat selalu dilakukan dalam semua aktifitas kegiatan sosial maupun saat kejadian bencana.
            Pada saat simulasi gempa tsunami PT Semen Padang F KSB dan anggotanya turut terlibat bersama BPBD dan NGO, dari sana ada hibah berupa radio HT sebanyak 16 buah.
            Sepak terjang F KSB selalu ada contohnya pada saat bencana banjir bandang limau manis F KSB terlibat langsung walau hanya dengan alat dan perlengkapan seadanya.
            Sampai dengan saat ini ada sekitar 80 anggota F KSB kemudian juga ada Tim Khusus dengan panggilan Tim Alfa, Tim Beta dan Tim Charlie jumlahnya 34 yang merupakan tim inti dan tim khusus dari F KSB, ada syarat dan ketentuan khusus untuk tim ini dan merupakan perwakilan dari KSB yang dikelurahan dan juga masyarakat, harapan kedepan jumlahnya bisa bertambah saat ini sudah ada 200 biodata yang ingin masuk harapannya nanti bisa mencapai 550 orang minimal untuk seluruh kota padang.
            Zulkifli/Foto Wawan
Pelatihan yang pernah diikuti dari tim khusus ini adalah vertical rescue didukung oleh Angkatan Laut dan dilaksanakan di tempat latihan BASARNAS Sumatera Barat.
            Untuk operasional saat ada bencana dan kejadian kadang kadang masih mencari kesana sini namun kelapangan tetap berjalan dahulu, bahkan Ade sekretaris F KSB masih punya pinjaman 1,5 jt saat operasi pembersihan sungai pasca banjir bandang limau manis tahun lalu.
            F KSB pernah mendapatkan bantuan uang dari DPRD kota padang sebanyak 50 juta yang digunakan untuk operasional dan juga membeli perlengkapan kebutuhan team dan kantor, sampai dengan saat ini asset yang dimiliki oleh F KSB adalah :
Radio RIG 1 Unit
Genset
Printer
Camera Nikon
Handycam Sony
Hardisk 2 buah
Megaphone 1 dan Waireless
Rancoat 20 buah
Head lamp 20 unit
Baju kostum team 20 buah

Ada juga beberapa barang sumbangan seperti Pelampung ada 8 buah dari DKP dengan kondisi 4 baik dan 4 rusak, kemudian ring boy 2 buah 1 baik dan 1 rusak, kemudian 1 unit TV sumbangan dari anggota dan Radio HT 18 unit yang telah digunakan anggota untuk operasional lapangan.

           
            Untuk sekretariat saat ini juga masih berbagi dengan sekolah PAUD yang dulunya adalah Kantor Lurah lama jati baru yang digunakan sebagai kantor koperasi di jalan H Abdul Muis No 1 Padang

            Berdasarkan ijin pakai oleh walikota pertahun dan diperpanjang pada tahun berikutnya.
           
           

            Masih banyak harapan yang ingin dicapai oleh F KSB Kota Padang terkait dengan peningkatan skill dan keahlian di bidang kebencanaan anggotanya, maupun pemenuhan kebutuhan alat dan perlengkapan pendukung untuk operasional lapangan.
            Beberapa waktu lalu saat kejadian banjir F KSB juga langsung membantu walau dengan alat seadanya, ketersediaan pelampung dan juga kebutuhan perahu karet akan sangat membantu jika saja ada yang bisa memberikan atau meminjamkan, termasuk tali dan perlengkapan rescue maupun climbing.
            Walau bagaimanapun semangat untuk aktif  berbuat membantu terus dilakukan, terbukti dalam acara MM Direx F KSB menjadi salah satu ujung tombak terutama dalam team Evakuasi Mandiri.
            Semangat untuk terus berbuat jadikan perbedaan menjadi dorongan untuk terus berbagi dan membantu untuk kebencanaan demikian akhir pembicaraan dengan Zulkifli ketua Forum KSB Kota Padang.
            Semangat diruang berwarna oranye itu selalu ada dihati setiap anggota F KSB Kota Padang Bravo. (WB)  
           
           
F KSB aksi bersih sampah pasca banjir                                                                                                                                                                                                                          










F














Struktur KSB/Foto Wawan         

Finalisasi RPB, RAD, Renkon BPBD Kab PAdang Pariaman

Forum PRB Propinsi Sumatera Barat atas dukungan Field Bumi Ceria yang didanai USAID melakukan kajian dan finalisasi dokumen RPB, RAD, Renkon untuk BPBD Kab Padang Pariaman pada hari Kamis 19 - 20 Februari 2015 di Hotel Grand Zuri Sumatera Barat.

Kajian dokumen dan review yang dilakukan lebih merujuk kepada bagaimana proses yang seharusnya dijalankan dengan melibatkan semua elemen dan lapisan masyarakat termasuk SKPD dan stakeholders dalam kebencanaan. Proses ini sudah berjalan kurang lebih 3 bulan mengingat dokumen dokumen yang ada sebelumnya dikerjakan oleh kontraktor dimana dalam prosesnya tidak banyak melibatkan stakehoders.

Bukan sekedar mengejar dokumen tetapi juga memberikan transfer knowledge bagi pelaku dan kontributor yang terlibat dalam proses ini yang diwakili oleh semua stakeholders di Kab Padang pariaman, yang menjadi penting dalam hal ini adalah proses dan kesepakatan bersama kehadiran bukanlah legitimilasi dalam pengambilan keputusan melalui absensi tetapi proses hadir dan berkontribusi menjadi faktor yang sangat penting.

Semoga bisa membuka wacana dan kesadaran bagi semua agar proses proses seperti ini bisa berjalan kedepannya

salam siaga