Kamis, 19 Februari 2015

BEKERJA DIANTARA KETERBATASAN UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA F KSB KOTA PADANG

            “ Gilo uda  mah, indak bagaji ba’a kok maurus bencana jo manjadi relawan. Rancak karajo se uda lai “, “ Gila abang ini, tidak digaji kok mengurus bencana saja, sama menjadi relawan, lebih baik kerja saja abang, Ungkapan ini disampaikan oleh salah seorang istri relawan Forum Kelompok Siaga Bencana Kota Padang.
            Tantangan terberat adalah keluarga dibandingkan masyarakat dan pemerintah dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana, apalagi menjadi relawan dengan niat tulus dan ikhlas untuk membantu dan menolong masyarakat.

            Rio 35 tahun telah menjalani aktifitas sebagai relawan F KSB kota padang sejak berdirinya sejak 13 Mei 2012 lalu, namun sebelumnya juga telah bergabung dengan kelompok siaga bencana di kelurahan karena 104 kelurahan di Kota Padang telah terbentuk KSB pada tahun 2010 berdasarkan surat keputusan BPBD Kota Padang.
            “ Perjalanan panjang membangun Forum KSB Kota Padang “ tutur ketua Forum KSB, Zulkifli 38 tahun. Pasca kejadian gempa 30 september 2009 menjadi titik awal terbangunnya kelompok siaga bencana, walau sebelumnya di tahun 2005 setelah kejadian gempa dan tsunami aceh banyak lembaga lembaga swadaya baik lokal maupun internasional memfasilitasi lahirnya KSB di masyarakat dan KSBS di sekolah.
            Melihat kenyataan pada gempa september 2009, panik hiruk pikuk dan juga kebingungan tidak hanya di masyarakat tetapi juga pemerintah, hotel ambacang, gama, bapeda, runtuh pasar raya terbakar korban berjatuhan, masih terdengar jerit histeris dari reruntuhan, korban terjepit dan terpanggang didepan mata kepiluan yang tak tau harus berbuat apa. Zul yang ingin membantu juga tak bisa berbuat banyak tak ada kemampuan yang dimiliki untuk menolong apalagi dia sadar tak tergabung dalam organisasi apapun yang dipercaya bisa membantu tugas pertolongan tersebut.
            Kisah lain dituturkan Daritawati,45 tahun, “ kalau ada gempa dan tsunami kami sekeluarga lari ke by pass rumah kami di daerah Kuaro Pagang, anak anak dan suami sudah saya kasih tau untuk menyelamatkan diri, tas siaga juga sudah kami siapkan.
            Ketika ditanya mengapa bergabung dengan F KSB kota padang Daritawati sedikit terhenyak. Terbayang kembali kejadian 5 tahun silam matanya jauh menerawang kesan kepiluan tergambar nyata di raut wajahnya.
            Darminawati/Foto Wawan
Seperti hari hari biasanya Daritawati berjualan kecil kecilan di dekat tempat tinggalnya di wilayah Kurao Pagang, tak ada firasat buruk ketika tiba tiba bumi bergoncang demikian kuat pada sore jam 5:17 tak dihiraukan dagangannya dan cepat bergegas kerumah.
            Teringat anak gadisnya Dani Andesta 19 tahun pamit ikut pertemuan Prudential di Hotel Ambacang, segera mencoba menghubungi dengan telpon namun tak ada jawaban, kekhawatiran semakin menjadi listrik mati tak ada informasi yang jelas banyak yang berlarian menuju by pass sambil membawa barang dan perlengkapan. Hatinya tambah gelisah sekitar jam 7 ada temannnya yang pulang dan mengabarkan bahwa hotel ambacang ambruk. “ Astagfirullah anakku “ ratap tangis dan airmata bercampur bingung dan juga gelisah kakinya lemas sekana tak bertenaga namun hatinya terus berkecambuk naluri seorang ibu untuk mencari anaknya begitu kuat.
            Segera dicarinya kendaraan menuju hotel ambacang, disepanjang jalan lalu lintas padat orang hilir mudik beberapa terlihat kecelakaan dijalan sambil terus berdoa dikuatkan hatinya. Banyak bangunan dan gedung runtuh sampai diambacang sudah banyak orang tim SAR, polisi, pemadam kebakaran PMI masih terdengar jeritan orang minta tolong menyayat dan mengiris hati. Di cobanya untuk masuk dan berteriak menyakinkan kepada semua orang bahwa anaknya ada dihotel itu, setiap orang ditanya, semua yang mirip dengan putrinya ditengok namun tak ada juga ketemu, sepanjang hotel ambacang sampai hampir habis suara dan airmatanya.
            Ada informasi bahwa anaknya telah keluar dan belanja di pasar raya dikejarnya kearah pasar raya, tambah remuk hatinya melihat pasar raya luluh lantak dan terbakar api begitu besar menyala, seperti orang gila Daritawati berteriak dan memanggil manggil anaknya tak tau lagi harus mencari kemana dan bertanya kepada siapa semua panik, semua histeris.
            Keajaiban dan kehendak yang kuasa telah menyelamatkan keluarganya, Dani Andesta berada dilantai tiga saat kejadian gempa, suara gemeretak diikuti bedebum keras mengawali kejadian gempa mendadak disore itu, semua jatuh bergelimpangan dan menyebut asma Alloh, benda benda perabot berjatuhan banyak yang luka tertimpa perabot. Dalam hati dani berdoa ya Alloh selamatkalah hambamu ini, apakah ini sudah kiamat begitu batinnya sambil berjongkok dan melindungi kepalanya, sesaat setelah gempa berhenti segera dia berlari loncat keluar karena posisi hotel sudah mulai miring, dan berikutnya setelah keluar dari hotel tersebut runtuhlah bangunan itu lantai dua melesak masuk ke dalam tanah, tak ada yang tersisa diiringi suara gemeretak dan jeritan minta tolong.
            Lepas keluar hotel semua panik dan gemetar banyak orang berteriak tsunami walau masih trauma dani berlari mengikuti arah orang berlari, pukul 01:15 dani sampai dirumah dan bertemu dengan keluarganya tak terkira airmata berlinang berucap syukur, ibu dan anak ini akhirnya puasa 6 hari untuk mewujudkan rasa syukurnya karena telah selamat, ratusan korban diketemukan di hotel ambacang tersebut.
            Dari kejadian ini Daritawati tergerak hatinya untuk masuk Kelompok Siaga Bencana KSB hingga hari ini, keluarga dan suami juga mendukung kalau ada pertemuan sampai malam suaminya datang menjemput.
            Saat ini F KSB sudah di asuransikan secara swadaya sebanyak 60 personil untuk kecalakaan kerja dan meninggal dunia selama 1 tahun dengan premi 250.000/jiwa.
            Ketika ditanya apa manfaatnya Daritawati menjelaskan bahwa rata rata yang menjadi anggota maupun pengurus F KSB kota padang ekonominya masih belum berkecukupan hanya jiwa dan semangat membantu dan kerja sosial yang tinggi untuk membantu menolong dan juga berbagi.
            Satu hal yang unik dan juga menarik mengapa tertarik bergabung dengan F KSB kemudian mengapa banyak anggotanya adalah yang rata rata ekonomi belum mapan ?
            Beberapa orang pengurus KSB mengatakan bahwa saat ini justru

            Ade/Foto Wawan

rakyat kurang mampulah yang saling memperhatikan dan berbagi, tapi yang berkecukupan lebih memikirkan diri sendiri.




            Kisah Irwan 52 tahun yang bergabung dengan F KSB pasca kejadian rumahnya terbakar pada tahun 2011 lalu, tak ada yang tersisa rumah satusatunya peninggalan orangtuanya habis menjadi arang, hanya baju yang melekat di bdannya yang tersisa dan juga keluarganya yang selamat.
            Jika diingat kembali pedih rasanya, waktu itu beberapa masyarakat mencoba menolong memadamkan api termasuk Kelompok Siaga Bencana namun tidak berhasil, rupanya kepedulian dari KSB tidak hanya sampai disitu mereka masih terus membantu gotong royong sampai akhirnya dia bisa memiliki rumah kembali. Tak terkira kebersamaan dan bantuan yang diberikan oleh KSB melalui dukungan dari berbagai pihak.
            Sejarah lahirnya Forum KSB kota Padang adalah sebuah perjalanan panjang, dari mulai dibentuknya KSB di kelurahan oleh BPBD Kota Padang didukung Oleh salah satu NGO internasional yang ada di Kota Padang pata tahun 2010, ada 104 kelurahan di seluruh kota padang, namun pada saat itu baru 54 kelurahan yang mendapatkan pelatihan dasar setelah pembentukannya.
            Waktu itu pelatihan dilakukan di SMK 6 Padang dengan materi Manajemen dan Skill, untuk Manajemen mulai dari membuat peta risiko, peta ancaman, peta evakuasi, sampai dengan SOP tanggap darurat, manajemen logistik dan pengungsian. Sementara itu untuk Skill dari mulai Pertolongan Pertama Gawat Darurat, Pemadam Kebakaran, Komunikasi Lapangan dan ada beberapa lagi.
            Pelatihan inipun sebagai pematerinya dibantu NGO dan juga temen temen dari LSM lokal dan SKPD terkait selama 1 minggu lebih karena jumlahnya banyak, bekal itulah yang menjadikan awal pemikiran untuk membentuk F KSB.
            Tiga bulan setelah pelatihan pada tanggal 28 September 2010 berbarengan dengan paparan kegiatan dari NGO dikumpulkanlah KSB, relawan PMI, Sibad, Tagana untuk sama sama memikirkan  wadah bagi organisasi kedepannya, saat itu dipilih koordinator yaitu Bruno Marcel dari KSB GATES, masing masing juga ada koordinator per wilayah untuk memikirkan AD/ART Forum saat itu dihadiri semua perwakilan dari 11 Kecamatan,  Diadakan dua kali pertemuan lanjutan tapi masih belum ada kemajuan.
            Akhirnya setelah pertemuan di Kampung Baru Kecamatan Lubek baru diputuskan pembentukan Forum KSB sekaligus pemilihan Ketua. Acara dilaksanakan di kantor lurah dan dihadiri perwakilan dari 40 KSB kelurahan dan 9 Kecamatan karena  perwakilan Kec Bungus Ijin tidak bisa hadir demikian juga dengan Kec Naggalo Koto Tengah.
            Kandidat ada 3 orang yaitu Surdinata, Zulkifli dan Zulkirman Deli dengan hasil suara pada saat pemilihan 2 suara diberikan kepada  Surdinata, 1 suara untuk Zulkirman Deli dan 6 suara untuk Zulkifli.
            Keputusan ini di sahkan dengan SK No 26 Tahun 2012 oleh BPBD dan Walikota  dengan masa bakti 3 tahun, kendala belum juga berakhir pasca dibentuk organisasi tak banyak yang aktif  hanya sekiotar 10 personil yang benar benar aktif, namun semangat untuk berbuat selalu dilakukan dalam semua aktifitas kegiatan sosial maupun saat kejadian bencana.
            Pada saat simulasi gempa tsunami PT Semen Padang F KSB dan anggotanya turut terlibat bersama BPBD dan NGO, dari sana ada hibah berupa radio HT sebanyak 16 buah.
            Sepak terjang F KSB selalu ada contohnya pada saat bencana banjir bandang limau manis F KSB terlibat langsung walau hanya dengan alat dan perlengkapan seadanya.
            Sampai dengan saat ini ada sekitar 80 anggota F KSB kemudian juga ada Tim Khusus dengan panggilan Tim Alfa, Tim Beta dan Tim Charlie jumlahnya 34 yang merupakan tim inti dan tim khusus dari F KSB, ada syarat dan ketentuan khusus untuk tim ini dan merupakan perwakilan dari KSB yang dikelurahan dan juga masyarakat, harapan kedepan jumlahnya bisa bertambah saat ini sudah ada 200 biodata yang ingin masuk harapannya nanti bisa mencapai 550 orang minimal untuk seluruh kota padang.
            Zulkifli/Foto Wawan
Pelatihan yang pernah diikuti dari tim khusus ini adalah vertical rescue didukung oleh Angkatan Laut dan dilaksanakan di tempat latihan BASARNAS Sumatera Barat.
            Untuk operasional saat ada bencana dan kejadian kadang kadang masih mencari kesana sini namun kelapangan tetap berjalan dahulu, bahkan Ade sekretaris F KSB masih punya pinjaman 1,5 jt saat operasi pembersihan sungai pasca banjir bandang limau manis tahun lalu.
            F KSB pernah mendapatkan bantuan uang dari DPRD kota padang sebanyak 50 juta yang digunakan untuk operasional dan juga membeli perlengkapan kebutuhan team dan kantor, sampai dengan saat ini asset yang dimiliki oleh F KSB adalah :
Radio RIG 1 Unit
Genset
Printer
Camera Nikon
Handycam Sony
Hardisk 2 buah
Megaphone 1 dan Waireless
Rancoat 20 buah
Head lamp 20 unit
Baju kostum team 20 buah

Ada juga beberapa barang sumbangan seperti Pelampung ada 8 buah dari DKP dengan kondisi 4 baik dan 4 rusak, kemudian ring boy 2 buah 1 baik dan 1 rusak, kemudian 1 unit TV sumbangan dari anggota dan Radio HT 18 unit yang telah digunakan anggota untuk operasional lapangan.

           
            Untuk sekretariat saat ini juga masih berbagi dengan sekolah PAUD yang dulunya adalah Kantor Lurah lama jati baru yang digunakan sebagai kantor koperasi di jalan H Abdul Muis No 1 Padang

            Berdasarkan ijin pakai oleh walikota pertahun dan diperpanjang pada tahun berikutnya.
           
           

            Masih banyak harapan yang ingin dicapai oleh F KSB Kota Padang terkait dengan peningkatan skill dan keahlian di bidang kebencanaan anggotanya, maupun pemenuhan kebutuhan alat dan perlengkapan pendukung untuk operasional lapangan.
            Beberapa waktu lalu saat kejadian banjir F KSB juga langsung membantu walau dengan alat seadanya, ketersediaan pelampung dan juga kebutuhan perahu karet akan sangat membantu jika saja ada yang bisa memberikan atau meminjamkan, termasuk tali dan perlengkapan rescue maupun climbing.
            Walau bagaimanapun semangat untuk aktif  berbuat membantu terus dilakukan, terbukti dalam acara MM Direx F KSB menjadi salah satu ujung tombak terutama dalam team Evakuasi Mandiri.
            Semangat untuk terus berbuat jadikan perbedaan menjadi dorongan untuk terus berbagi dan membantu untuk kebencanaan demikian akhir pembicaraan dengan Zulkifli ketua Forum KSB Kota Padang.
            Semangat diruang berwarna oranye itu selalu ada dihati setiap anggota F KSB Kota Padang Bravo. (WB)  
           
           
F KSB aksi bersih sampah pasca banjir                                                                                                                                                                                                                          










F














Struktur KSB/Foto Wawan         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar